10:03:00 AM
Secara
umum, matematika murni (Inggris: pure mathematics) adalah matematika
yang sepenuhnya termotivasi lebih pada sebab dan akibat, alasan, berbandingkan
sebagai sebuah aplikasi. Hal ini dibedakan dengan oleh adanya ketelitian,
abstraksi dan keindahan. Dari abad kedelapan belas dan seterusnya merupakan
kategori yang diakui bagi kegiatan matematika, kadang-kadang dicirikan sebagai
matematika spekulatif, dan terdapat perbedaan adanya kecenderungan lain untuk
memenuhi kebutuhan navigasi, astronomi, fisika, teknik, dan seterusnya.
Sejarah
Yunani Kuno; Matematikawan
Yunani Kuno termasuk di antara yang paling awal untuk membuat perbedaan antara
matematika murni dengan matematika terapan. Plato membantu menciptakan kesenjangan
antara aritmatika yang sekarang disebut teori bilangan dengan logistik
yang saat sekarang disebut aritmatika.
Plato beranggapan bahwa logistik (aritmatika) sesuai
dengan kebutuhan pengusaha dan peperangan yang dikatakannya dengan belajar
seni bilangan atau para pengusaha dan peperangan tidak akan pernah bisa
mengetahui bagaimana dengan keadaan susunan kekuatan yang sebenarnya
dibandingkan dngan aritmatika (teori bilangan) yang lebih sesuai bagi kebutuhan
para filsuf karena telah mempunyai untuk muncul dari lautan perubahan dan
berusaha untuk menangkap kebenaran.
Euclid dari Alexandria, ketika ditanya oleh salah seorang
siswaya tentang apa kegunaan untuk belajar mengenai geometri lalu Euclid
meminta kepada pelayannya untuk memberikan threepence kepada siswa
tersebut sambil mengatakan bahwa karena siswa tersebut mempunyai kebutuhan yang
dapat membuat keuntungan dari apa yang siswa tersebut pelajari sedangkan
seorang matematikawan Yunani yang bernama Apollonius dari Perga ketika ditanya
tentang manfaat atas bagian dari kaidahnya di dalam Buku IV Conics dengan
bangga ia menegaskan sebagai berikut
They are worthy of acceptance for the sake of the
demonstrations themselves, in the same way as we accept many other things in
mathematics for this and for no other reason.
And since many of his results were not applicable to the
science or engineering of his day, Apollonius further argued in the preface of
the fifth book of Conics that the subject is one of those that "...seem
worthy of study for their own sake."
Abad ke-19
Istilah itu sendiri diabadikan dalam judul lengkap Sadleirian
Profesor Matematika Murni kadang-kadang disebut pula sebagai Sadlerian Chair, sebagai pencetus (sebagai profesor) pada
pertengahan abad kesembilan belas. Gagasannya tentang disiplin terpisah matematika
murni mungkin telah muncul pada saat itu.
Generasi dari Gauss tidak dapat menyentuh perbedaan
antara murni dengan terapan. Kemudian pada tahun-tahun
berikutnya, spesialisasi dan profesionalisasi (terutama di Weierstrass
pendekatan untuk melakukan analisis matematis) telah membuka celah yang menjadikannya menjadi
lebih jelas.
Abad ke-20
Pada awal abad keduapuluh para matematikawan yang
mengambil metode aksioma lebih dipengaruhi oleh pemeikiran dari David Hilbert.
Perumusan logis matematika murni yang diusulkan oleh Bertrand Russell dalam
bentuk struktur pembilang proposisi akan tampak lebih dan masuk akal karena
sebagian besar matematika telah menjadi axiomatik dan dengan demikian semua
harus tunduk pada kriteria sederhana dari pembuktian yang setepat-tepatnya.
Bahkan dalam pengaturan aksiomatik setepat-tepatnya
menambahkan tidak ada ide pembuktian. Matematika murni, menurut pandangan yang
dapat dinisbahkan kepada kelompok Bourbaki adalah apa yang telah dibuktikan.
Matematikawan murni akan menjadi kemungkinan bila dicapai dengan melalui
pelatihan.
0 comments:
Post a Comment